Selasa, 28 Juni 2011

Sejarah perkembangan Krav Maga

Pengembangan di Israel

Krav Maga pertama kali dikembangkan di Cekoslovakia pada tahun 1930-an oleh Imi Lichtenfeld, juga diketahui sebagai Imi Sde-or (Sde-or berarti "bidang terang" yang merupakan terjemahan secara langsung terhadap namanya akhirnya "light field" menjadi Lichtendfield). Dia pertama kali mengajarkan metode bela dirinya di Bratislava dengan tujuan untuk melindungi komunitas Yahudi dari milisi Nazi. Setelah tiba di daerah "Mandat Inggris untuk Palestina", dia mulai mengajarkan sistemnya kepada Pasukan Haganah, pasukan tentara bawah tanah Yahudi. Baru setelah negara Israel berdiri, Imi menjadi kepala pelatihan fisik dan Krav Maga di Pasukan Pertahanan Israel. Dia mengabdi di IDF selama kira-kira 20 tahun dan selama waktu itu, dia terus mengembangkan dan menyempurnakan metode pertarungan tangan kosongnya. Pada tahun 1978 dia mendirikan Asosiasi Krav Maga Israel yang bersifat non profit (tidak berorientasi untuk keuntungan) bersama sejumlah instruktur seniornya. Dia meninggal pada tahun 1998 di Netanya, Israel.


Pengembangan di Amerika Serikat

Pada tahun 1980, para ahli Krav Maga tinggal di Israel dan berlatih di bawah Asosiasi Krav Maga Israel. Tahun tersebut juga ditandai dengan kontak Asosiasi Krav Maga Israel dengan peminat di Amerika Serikat. Pada tahun 1981, para instruktur melakukan demonstrasi Krav Maga di Amerika Serikat, termasuk markas FBI. Hasilnya, 22 orang pergi ke Israel untuk menghadiri Kursus Dasar Instruktur Krav Maga. Setelah itu para peserta kembali ke daerah asalnya dan mengembangkan sekolah di daerahnya masing-masing. Murid-murid tambahan pada waktu itu pergi ke Israel pada tahun 1984 dan lagi pada tahun 1986. Pada waktu yang bersamaan, instruktur dari Israel juga mengunjungi badan-badan hukum Amerika Serikat untuk memperkenalkan Krav Maga. Setiap tahunnya, sertifikasi untuk menjadi instruktur Krav Maga ditawarkan di Netanya, Israel, kepada mereka yang memenuhi kualifikasi.

Pengembangan di Indonesia

Krav Maga di Indonesia dibawa ke Indonesia oleh 2 organisasi, yaitu Komando Indonesia dan Self Defense Indonesia. Khusus untuk Self Defense Indonesia, sejak Januari 2009 kurikulum inti dari SDI berubah dari KM Core menjadi Defensive Tactics seiring dengan perkembangan dan bentuk solidaritas terhadap perlawanan bangsa dan rakyat Palestina.

0 komentar:

Posting Komentar